IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Tahun Baru, Bukannya Semangat Malah Galau.

Ilustrasi Perantau, generated by Leonardo AI, dilakukan oleh saya sendiri

Ini beneran. Memang, adalah hal wajar kalau tiap orang menyusun harapan-harapan yang ingin dicapai setiap pergantian tahun. Saya pun demikian. Semua yang ingin saya capai bener-bener saya list dari A sampai Z. Banyak! 

Awalnya, semua saya tumpahkan dengan sukacita. Tapi, setelah datang keraguan yang entah muncul dari mana, pertanyaan dari orang-orang tentang apakah bisa mencapai semua puluhan poin itu dalam setahun atau tidak, akhirnya hati dan pikiran ini mulai ciut. Bukannya semangat, malah jadi galau.

Kegalauan ini semakin membabi buta tatkala saya mencoba fokus untuk menjalani usaha pencapaian salah satu harapan di hari pertama Januari 2025 ini, eh malah banyak gangguan. Musik yang keras, emosi yang masih susah dikendalikan, badan pegal-pegal, hujan deras yang menderu, otak yang buntu, menambah tingkat kegalauan jadi di level yang cukup tinggi. Rasanya pengen healing jalan-jalan saja ketimbang mewujudkan harapan di 2025.

Biasanya, kecamuk dalam pikiran ini akan terselesaikan dengan sendirinya kalau dijalani, apalagi dipakai tidur. Tapi, untuk saat ini, saya merasa bersalah kalau harus tidur. Seakan waktu yang berlalu tak boleh terbuang sia-sia. Kalau terbuang 5 menit saja untuk mata terpejam, saya seperti berdosa kepada banyak orang. Yah, memang sepertinya selama ini saya hidup untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri. Diri sendiri sementara saya abaikan. Mungkin di hari tua nanti baru bisa memanjakan diri.

Saya semakin teringat betapa banyak orang yang saya kecewakan, khususnya yang berkaitan dengan postingan sebelumnya. Dari sekian daftar harapan yang saya buat, saya hanya berharap Tuhan memberikan saya kekuatan dan kemudahan menjalaninya, itu saja. Paling tidak, saya bisa menjalankan 1 poin, atau setengah saja, itu sudah cukup. Soal membahagiakan orang-orang lain, biarlah itu menjadi bagian lain dari overthinking saya setiap hari. 2024 overthinking, 2025 pun masih, tak apalah. Yang penting masih bisa hidup dan beribadah.

Ilustrasi di atas adalah bagian dari pikiran saya tentang menuntaskan salah satu harapan 2025, yaitu penuntasan setuntas-tuntasnya studi master di Malaysia. Thesis saya tentang perantau, dan gambar di atas akan selalu muncul dalam powerpoint saya nanti saat presentasi, baik ke dosen pembimbing, maupun saat ujian.

Komentar