Pas banget seminggu yang lalu, hari Sabtu, 22 Januari 2022, PPI-USM (Persatuan Pelajar Indonesia-Universiti Sains Malaysia) ngadain MUSTA (Musyawarah Anggota) ke-XXIX. Ini adalah musyawarah tertinggi kalau di PPI-USM. Tentu, sesuai dengan umumnya musyawarah tertinggi organisasi, isinya adalah LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) kepengurusan, mungkin juga bahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, atau landasan organisasi yang lain, plus juga di akhir adalah pemilihan ketua baru organisasi. MUSTA kali ini, saya dapet pengalaman baru nan kocak.
Sebelum cerita, saya mau kasih tau dulu tentang foto di atas. Itu foto yang diambil pas banget setelah MUSTA selesai. Kelihatan dikit ya? Hehe, sebenernya nggak gitu juga. Kondisi pandemi gini, dan banyak anggota maupun pengurus PPI-USM yang posisinya di Indonesia, mengharuskan kami untuk ngadain MUSTA dalam bentuk hybrid. So, sebagian besar pada hadir di zoom, dan temen-temen yang masih di USM dan lagi luang, bisa kumpul di satu tempat yaitu Dewan Harmoni BFPP dengan protokol kesehatan tentunya. Kami sewa aula dan nyiapin konsumsi juga. Btw, saya coba sebutin ya siapa aja yang ada di foto. Dari kiri atas: Rita Widiastutik, Jessica Meggan, Putri Agustie Saleha, Anne Jihan Syahrani & Khairi Dhea Kamal. Dari kanan bawah: Zulfikar Aditya, Ridhan Firdausi Prasetyo, Arya Diva Pradhana & saya sendiri.
Oke, saya mulai ceritanya!
Pengalaman baru yang saya maksud adalah proses MUSTA ini. Selama ini yang saya alami, musyawarah tertinggi selalu memakan waktu minimal 3 hari. Bahkan saya pernah mengalami juga yang hampir 1 bulan, karena kegiatannya di Sabtu dan Minggu kan, terus ditunda ke hari Jum'at depannya sampai Minggu lagi. Kalau kurang, ditunda lagi dengan cara yang sama. Hahahaha. Nah, di MUSTA kali ini, acara dimulai Sabtu jam 10 pagi, selesai di malam harinya sekitar hampir jam 12-an gitu. Wah, bener-bener baru kali ini ngalamin musyawarah bisa secepet ini. Rasanya campur aduk, antara senang dan bingung. Senang karena tidak perlu capek-capek, LPJ juga lancar dan pembahasan-pembahasan lain juga demikian. Bingungnya adalah ketika musyawarah tertinggi begini selesainya cepet, entah rasanya kayak nggak tenang aja. Tapi setelah ketua baru terpilih, kebingungan dan rasa tidak tenang itu sirna seketika. Hahaha.
Ngomong-ngomong, di MUSTA ini, saya, secara kocak dan nggak tahu diri, menyatakan kesiapan ketika dicalonkan sebagai calon ketua PPI-USM. Hahaha. Pertimbangan saya gini, pertama, saya jujur seneng banget ketika melihat temen-temen tuh semangat buat meneruskan berjalannya PPI-USM di periode depan. Hal ini terlihat pada kesiapan dua orang dari kami siap untuk jadi calon, yaitu Ridhan dan Zulfikar. Keduanya adalah pimpinan sidang di MUSTA ini. Bahkan, Ridhan, dengan semangat dan keyakinan, berani mencalonkan diri sebagai calon ketua! Kalau Zulfikar, ada yang mencalonkan namanya sebagai calon ketua, dan dia menyatakan siap. Melihat ini, saya rasa, perlu untuk meramaikan dan memeriahkan pemilihan ini dengan cara saya menyatakan kesiapan menjadi calon ketua juga. Biar nanti calonnya ada 3, lebih bervariasi karena Ridhan dan Zulfikar adalah mahasiswa undergraduate, jadi perlu dong ada anak postgraduate, biar beragam aja, plus juga saya mau nemenin mereka jadi calon ketua, karena jadi calon ketua tuh deg-degannya super duper minta ampun, guys! Kalo rame kan jadi seru. Hahahaha. Pertimbangan kedua saya adalah karena mumpung di sini, dan ada momennya, nggak ada salahnya kalau saya ikutin aja alurnya, biar kisah saya berkuliah di USM jadi lebih berwarna aja, sekaligus memberikan apresiasi kepada yang mencalonkan nama saya sebagai calon ketua.Singkat cerita, Ridhan lah yang terpilih sebagai Ketua Umum PPI-USM 2021/2022. Akhirnya PPI-USM ketuanya dari undergraduate lagi. Gambar di samping adalah Ridhan sedang menyampaikan pidato pertamanya sebagai Ketua Umum PPI-USM 2021/2022.
Semoga kedepannya selalu semakin lebih baik. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar
Komentarin ya! Saya seneng banget kalau dikomentarin. Terima Kasih :)