Baca ini biar nggak salah langkah kayak aku!
Biar nggak bolak balik ke Jakarta juga.
Karena lembaga-lembaga ini nggak akan peduli dengan apapun kondisimu.
Ini kutulis tanggal 1 Februari 2019.
Baca sampai selesai!
Sebelum ke luar negeri, tentu kita butuh dong yang namanya visa. Visa kita akan terbit setelah kita membuat janji temu di kedutaan, atau terserah sih, pokoknya sesuai dengan ketentuan dari kedutaan negara tujuan. Apalagi kalau ke luar negerinya dalam rangka untuk studi. Pada tulisan ini, aku pengen coba jelasin sedikit mekanisme terkait pengurusan beberapa berkas sebelum studi ke luar negeri, yaitu soal legalisasi berkas-berkas penting kayak SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), Ijazah dan transkrip S-1, Akta Kelahiran, dan lain-lain.
Mungkin tiap negara tujuan itu berbeda-beda ketentuan. Nah, kebetulan, aku kan keterima di Masaryk University Republik Ceko nih buat kuliah S-2 (semoga bisa berangkat. balik lagi sih sama ketentuan Yang Maha Kuasa). Kampus tujuanku nyaratin buat menjalankan mekanisme penyetaraan. Penyetaraannya bisa dilakuin pas aku udah nyampe di sono. Dokumen yang diperlukan untuk penyetaraan yaitu Ijazah, transkrip, sama akta kelahiran. Buat bisa ngegunain dokumen ini, aku harus melakukan legalisasi, sebagai bukti kalau ini dokumen resmi, penting, ada semacam aura ngerinya, dan punya perlindungan hukum (sepemahamanku sih). Nah, ngurus visa pun, perlu pake SKCK yang udah dilegalisasi sama Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Luar Negeri. Bentuk berkas yang udah dilegalisasi bakal kukasih abis ini. Untuk berkas seperti ijazah dan transkrip S1 dari perguruan tinggi swasta, perlu ada legalisasi dulu dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Kalau negeri mah nggak perlu.
So, berikut mekanismenya:
1. Siapkan SKCKmu. Usahakan sedini mungkin. Kalau butuhnya tanggal 2 April misal, yaa siapin sebulan sebelumnya. Soal SKCK untuk ke luar negeri akan kubahas di postingan lain;
2. Pagi-pagi banget (awal-awal jam kerja di hari aktif, senin s/d jum'at), segera ajukan permohonan legalisasi ke Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan cara dateng langsung ke Gedung CIK di jalan Cikini Jakarta (info lebih lanjut, bisa langsung tanya ke sana), atau kalau pengen lebih mudahnya, cukup buka web http://legalisasi.ahu.go.id untuk registrasi dan mengajukan permohonan. Tapi tetep, pagi-pagi buka webnya. Jam 7 gitu nggak masalah sih. Maksudnya biar segera ada respon gitu dari kemenkumhamnya soal permohonanmu diterima atau tidak. Di sana udah ada panduannya kok. Yang penting bikin akun aja dulu. Nomer 3 dst. berlaku untuk yang mengajukan permohonan legalisasi lewat web legalisasi AHU;
3. Di web legalisasi AHU, kamu bakal diminta buat nge upload berkas yang kamu pengen legalisasi. Jadi, usahakan berkasnya udah di scan. Kalau nggak pengen ribet pake scan, difoto aja. Kalau aku kemarin ku scan pake aplikasi scanner dari play store. Hehehe. Eh, ternyata bisa. Yang penting lengkapi aja datanya. Nomor berkasnya, siapa yang ngesahin (biasanya langsung muncul otomatis pilihan-pilihannya), dan lembaganya juga yang ngeluarin berkas;
4. Tunggu aja. Biasanya ada notif di email, di akun kamu yang di web legalisasi kemenkumham juga. Kalau ditolak, kamu bakal dikasih keterangan sebab penolakannya. Kalau diterima, tunggu aja sampai ada perintah bayar. Lalu, segera bayar di bank BNI terdekat. Bilang aja mau bayar untuk legalisasi berkas di kemenkumham. Tellernya pasti udah paham. Kalau di Gedung CIK's, udah ada teller BNI sendiri sih, jadi kalau mau bayar bisa langsung aja. Kemarin aku ngisi formnya di warnet. Wuh, kebetulan banget di sebelah warnet ada bank BNI. Yeah! (curhat mblo?). Kalau udah bayar, simpan baik-baik bukti pembayarannya!;
5. Abis bayar, buka akunmu di web legalisasi AHU! Di menu sebelah kiri, ada menu permohonan. Permohonan yang kamu ajuin bakal terdaftar di sebuah list. Klik tombol lihat di permohonan yang udah kamu bayar, ntar bakal muncul detail permohonan. Cari deh tombol cetak bukti transaksi. Nanti bakal kedownload file pdf bukti transaksi yang isinya detail transaksi sampai nomor transaksi & nomor vouchernya juga ada. Itu pdf harus diprint! Kalau perlu, coba buka menu daftar transaksi di menu permohonan di sebelah kiri. Di list permohonan yang udha kamu ajuin, ada tombol download voucher. Itu download aja gapapa. Diprint sekalian. Buat jaga-jaga. Isinya menuliskan kalau pembayaranmu sudah lunas, kalau udah bayar lho ya;
6. Selesai deh. Kamu tinggal ke Gedung Cik's di jalan cikini buat nyerahin bukti transaksi dan bukti pembayaran di BNI. Ntar bilang aja, mau nyerahin bukti transaksi untuk permohonan legalisasi dan udah daftar online, pasti ditunjuki harus ngurus di loket sebelah mana. Loket di sana banyak karena urusan AHU (Administrasi Hukum Umum) kan banyak. Biasanya kalau yang online, di loket 1 sama 2. Abis itu ikuti dah instruksi dari petugasnya. Setelah disuruh nunjukin bukti transaksi dan bukti pembayaran BNI, kamu bakal dikasih stiker legalisasi. Trus disuruh ke resepsionis buat dipasangkan stikernya ke berkas yang akan kamu legalisasi. Makanya, bawa juga berkasnya baik asli maupun fotokopi. Fotokopiannya buat jaga-jaga sih. Now, your documents are finally legalized by Kemenkumham.
Perjalanan masih berlanjut!
Setelah dilegalisasi oleh Kemenkumham, saatnya legalisasi ke Kementerian Luar Negeri. Legalisasi di Kemenlu sekarang pakai aplikasi khusus legalisasi. Ada di playstore. Download Aja! Setelah melakukan pendaftaran, loginlah dan... ikuti cara-caranya. Tetep. Sebisa mungkin ngurus ini di pagi hari. Begini nih:
1. Berkas yang udah dilegalisir, di scan atau di foto juga bisa. Fotonya harus ngezoom ke stiker legalisasi. Misal, legalisasi SKCK. Yang kuscan, bagian depannya dan bagian belakangnya karena stiker legalisasi dari kemenkumham ditempel di bagian belakang;
2. Buka aplikasi legalisasinya. Setelah login, klik 3 garis di ujung kiri atas biar muncul daftar menunya. Pilih buat permohonan. Pilih Kemenlu, pilih negara tujuan. Abis itu, pilih berkas mana yang mau kamu pilih. Misal SKCK, yaa pilih SKCK. Tapi, di aplikasi tulisannya surat kelakuan baik. Jadi, pilihlah surat kelakuan baik. Abis itu, upload file-file berkas yang udah di foto atau discan tadi;
4. Setelah upload berkas, bakal ada permintaan buat ngisi nomor dan nama pengesah. Itu nomor dan pengesah dari kemenkumham. Jadi, nomor sama nama pengesahnya bisa diliat di stiker legalisasi kemenkumham;
5. Permohonan siap dikirim. Ikutin aja langkahnya. Sesekali coba direfresh tanda panah 2 muter di ujung kanan atas biar kekirim;
6. Tunggu sampai ada notifikasi kalau permohonanmu diterima atau ditolak. Kalau ditolak, pasti dikasih tahu kenapa ditolaknya. Mending segera beresin kekurangannya kalau ada yang kurang. Kalau diterima, kamu akan diberikan instruksi untuk melakukan pembayaran. Segera bayar di Bank Mandiri terdekat.
Bagaimana kelanjutannya?
Ternyata, setelah kamu upload bukti pembayaran, kamu akan diberitahu bahwa proses untuk legalisasi adalah satu hari kerja. Lalu, setelah proses 1 hari kerja, kamu bisa ngedatengin kementerian luar negeri sambil bawa berkas yang udah dilegalisasi di kemenkumham. Dan, biayanya sekitar 25.000 rupiah per lembarnya.
Soal pengurusan SKCK luar negeri, akan kubahas di postingan lain. Begitu pula suka duka ngurus berkas yang bener-bener makan hati, muter-muter nggak jelas, makan waktu, makan uang juga, tapi banyak pelajarannya. Dan lain-lain soal Jakarta seperti transportasi, perilaku masyarakatnya, dan seterusnya.
Oh iya, soal Legalisasi di Kemenristekdikti, siap-siap yaaa. Lumayan ngejutin. Jadi kayak gini:
1. Siapkan Ijazah dan transkrip;
2. Buat surat permohonan yang ditujukan ke Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Isinya yang penting ada maksud dan tujuannya, pengen apa gitu tujuannya;
3. Siapin Surat keterangan dari kampus yang nerangin kalau kamu adalah lulusan dari kampusmu;
4. Siapin Fotocopy ijazah dan transkrip nilai bahasa indonesia yang udah dilegalisir sama universitas;
5. Siapin Print-print an rekaman akademik dari data PDPT. Liat halaman web http://forlap.dikti.go.id. Cek aja coba. Sepemahamanku, rekaman akademik di data mahasiswa. Cari aja di pencarian data;
6. Berkas-berkas tadi, jadiin satu dengan rapi dan bawa ke Kemenristekdikti di Senayan. Jam tutupnya adalah pukul 14.00. Buka cuma hari senin - kamis;
Kalau nemu hal yang keliru, mohon maaf banget. Ini sebagai bentuk inisiatifku agar orang-orang yang mau legalisir ijazah di kemenristekdikti jadi tahu dan ada gambaran. Secara, di web kemenristekdikti aku nggak nemu sih. Nggak tahu besok, mungkin aja bisa ada infonya. Atau aku yang masih kurang cermat. Tapi, sejauh ini belum nemu. Kalau aku nemu, dari kemarin aku udah ada persiapan buat ngajuin legalisasi ijazah sama transkrip di kemenristekdikti. Malah pas dateng, aku dateng ke kemenristekdikti yang bukan di Senayan. Salah tempat deh.
Oh iya, jangan lupa siapkan waktu, dan kebutuhan selama di jakarta karena mau nggak mau bakal tinggal di jakarta selama beberapa hari, atau bisa seminggu dua minggu, tergantung kelancaran saat mengurus berkas.
Coba rencanain dulu. Mau berapa hari, dan kebutuhannya apa dulu. Kalau cuma legalisir berkas di kemenkumham dan kemenlu, bisa jadi 3 sampai 4 hari. Oke kita bikin gambarannya. Misal hari minggu malem udah di jakarta, istirahat, senin pagi langsung mengurus legalisir berkas seperti panduan di atas. Katakanlah siang sudah selesai karena sudah mohon legalisir online pagi terus agak siangan sudah bisa diambil di Gedung CIK's setelah proses yang udah dijelasin sebelumnya. Abis itu langsung di foto, diupload ke aplikasi legalisasi kemenlu. Katakanlah sejam kemudian sudah dapat balasan kalau diterima, maka langsung bayar di mandiri dan upload bukti pembayaran. Kata teman di kemenlu, prosesnya 3 hari kerja. Jadi, kalau nanti dapat instruksi untuk datang melalui aplikasi buat dateng 3 hari kemudian, ikut aja. Begitu deh. Belum kalau mau legalisir ijazah dan transkrip dari perguruan tinggi swasta kan? Bisa lebih dari seminggu. Tambah aja 2 hari di awal proses untuk legalisir di kemenristekdikti. Dan ingat, ke kemenristekdikti kan bisanya cuma senin sampai kamis. Silahkan dihitung deh.
Untuk menginap, biar murah, bisa pesan di airy rooms atau di reddoorz, atau di mana aja dah yang penting terjangkau. Kalau langsung ngedatengin hotel kayaknya mahal. Untungnya aku ada sepupu yang ngekos di Jakarta jadi bisa nginep ditempat dia sebentar. Soal makan, bisa bebas makan di mana aja asal diperhatikan kebersihannya. Yang penting, ada pegangan uang buat makan. Di Jakarta makin banyak kebutuhan yang tercukupi dengan cashless, misalnya transportasi. Naik busway, pake emoney. Kereta api listrik, emoney juga. Ojek online, pake ovo atau gopay. Banyak dah. Oh iya, kalau mau, atur waktu aja buat naik transportasi umum, biar irit. Kalau pake ojek online itungannya lumayan mahal juga sih meskipun praktis dan cepet sampai. Yaa bayangin aja keliling jakarta, mondar mandir ke lembaga ini lembaga itu pake gojek dan tiap naik pasti harganya 15rbu ke atas, kecuali kalau deket. Apalagi kalau pas lagi banyak permintaan, tarifnya jadi naik. Kusaranin biar irit, naik angkot, bus transjakarta atau kereta. Tapi itupun harus siap buat nanya-nanya petugas kalau bingung. Yang penting, kamu tau tujuan kamu mau ke mana, apra petugas busway, kereta api, akan senang hati ngejelasin buat kamu. Jangan lupa, pakai kartu emoney. Bisa dibeli di indomaret dll.
Semoga membantu :)
Udah siap buat ngurus berkas-berkas?
Biar nggak bolak balik ke Jakarta juga.
Karena lembaga-lembaga ini nggak akan peduli dengan apapun kondisimu.
Ini kutulis tanggal 1 Februari 2019.
Baca sampai selesai!
Sebelum ke luar negeri, tentu kita butuh dong yang namanya visa. Visa kita akan terbit setelah kita membuat janji temu di kedutaan, atau terserah sih, pokoknya sesuai dengan ketentuan dari kedutaan negara tujuan. Apalagi kalau ke luar negerinya dalam rangka untuk studi. Pada tulisan ini, aku pengen coba jelasin sedikit mekanisme terkait pengurusan beberapa berkas sebelum studi ke luar negeri, yaitu soal legalisasi berkas-berkas penting kayak SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), Ijazah dan transkrip S-1, Akta Kelahiran, dan lain-lain.
Mungkin tiap negara tujuan itu berbeda-beda ketentuan. Nah, kebetulan, aku kan keterima di Masaryk University Republik Ceko nih buat kuliah S-2 (semoga bisa berangkat. balik lagi sih sama ketentuan Yang Maha Kuasa). Kampus tujuanku nyaratin buat menjalankan mekanisme penyetaraan. Penyetaraannya bisa dilakuin pas aku udah nyampe di sono. Dokumen yang diperlukan untuk penyetaraan yaitu Ijazah, transkrip, sama akta kelahiran. Buat bisa ngegunain dokumen ini, aku harus melakukan legalisasi, sebagai bukti kalau ini dokumen resmi, penting, ada semacam aura ngerinya, dan punya perlindungan hukum (sepemahamanku sih). Nah, ngurus visa pun, perlu pake SKCK yang udah dilegalisasi sama Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Luar Negeri. Bentuk berkas yang udah dilegalisasi bakal kukasih abis ini. Untuk berkas seperti ijazah dan transkrip S1 dari perguruan tinggi swasta, perlu ada legalisasi dulu dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Kalau negeri mah nggak perlu.
So, berikut mekanismenya:
1. Siapkan SKCKmu. Usahakan sedini mungkin. Kalau butuhnya tanggal 2 April misal, yaa siapin sebulan sebelumnya. Soal SKCK untuk ke luar negeri akan kubahas di postingan lain;
2. Pagi-pagi banget (awal-awal jam kerja di hari aktif, senin s/d jum'at), segera ajukan permohonan legalisasi ke Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan cara dateng langsung ke Gedung CIK di jalan Cikini Jakarta (info lebih lanjut, bisa langsung tanya ke sana), atau kalau pengen lebih mudahnya, cukup buka web http://legalisasi.ahu.go.id untuk registrasi dan mengajukan permohonan. Tapi tetep, pagi-pagi buka webnya. Jam 7 gitu nggak masalah sih. Maksudnya biar segera ada respon gitu dari kemenkumhamnya soal permohonanmu diterima atau tidak. Di sana udah ada panduannya kok. Yang penting bikin akun aja dulu. Nomer 3 dst. berlaku untuk yang mengajukan permohonan legalisasi lewat web legalisasi AHU;
3. Di web legalisasi AHU, kamu bakal diminta buat nge upload berkas yang kamu pengen legalisasi. Jadi, usahakan berkasnya udah di scan. Kalau nggak pengen ribet pake scan, difoto aja. Kalau aku kemarin ku scan pake aplikasi scanner dari play store. Hehehe. Eh, ternyata bisa. Yang penting lengkapi aja datanya. Nomor berkasnya, siapa yang ngesahin (biasanya langsung muncul otomatis pilihan-pilihannya), dan lembaganya juga yang ngeluarin berkas;
4. Tunggu aja. Biasanya ada notif di email, di akun kamu yang di web legalisasi kemenkumham juga. Kalau ditolak, kamu bakal dikasih keterangan sebab penolakannya. Kalau diterima, tunggu aja sampai ada perintah bayar. Lalu, segera bayar di bank BNI terdekat. Bilang aja mau bayar untuk legalisasi berkas di kemenkumham. Tellernya pasti udah paham. Kalau di Gedung CIK's, udah ada teller BNI sendiri sih, jadi kalau mau bayar bisa langsung aja. Kemarin aku ngisi formnya di warnet. Wuh, kebetulan banget di sebelah warnet ada bank BNI. Yeah! (curhat mblo?). Kalau udah bayar, simpan baik-baik bukti pembayarannya!;
5. Abis bayar, buka akunmu di web legalisasi AHU! Di menu sebelah kiri, ada menu permohonan. Permohonan yang kamu ajuin bakal terdaftar di sebuah list. Klik tombol lihat di permohonan yang udah kamu bayar, ntar bakal muncul detail permohonan. Cari deh tombol cetak bukti transaksi. Nanti bakal kedownload file pdf bukti transaksi yang isinya detail transaksi sampai nomor transaksi & nomor vouchernya juga ada. Itu pdf harus diprint! Kalau perlu, coba buka menu daftar transaksi di menu permohonan di sebelah kiri. Di list permohonan yang udha kamu ajuin, ada tombol download voucher. Itu download aja gapapa. Diprint sekalian. Buat jaga-jaga. Isinya menuliskan kalau pembayaranmu sudah lunas, kalau udah bayar lho ya;
Perjalanan masih berlanjut!
Setelah dilegalisasi oleh Kemenkumham, saatnya legalisasi ke Kementerian Luar Negeri. Legalisasi di Kemenlu sekarang pakai aplikasi khusus legalisasi. Ada di playstore. Download Aja! Setelah melakukan pendaftaran, loginlah dan... ikuti cara-caranya. Tetep. Sebisa mungkin ngurus ini di pagi hari. Begini nih:
1. Berkas yang udah dilegalisir, di scan atau di foto juga bisa. Fotonya harus ngezoom ke stiker legalisasi. Misal, legalisasi SKCK. Yang kuscan, bagian depannya dan bagian belakangnya karena stiker legalisasi dari kemenkumham ditempel di bagian belakang;
2. Buka aplikasi legalisasinya. Setelah login, klik 3 garis di ujung kiri atas biar muncul daftar menunya. Pilih buat permohonan. Pilih Kemenlu, pilih negara tujuan. Abis itu, pilih berkas mana yang mau kamu pilih. Misal SKCK, yaa pilih SKCK. Tapi, di aplikasi tulisannya surat kelakuan baik. Jadi, pilihlah surat kelakuan baik. Abis itu, upload file-file berkas yang udah di foto atau discan tadi;
4. Setelah upload berkas, bakal ada permintaan buat ngisi nomor dan nama pengesah. Itu nomor dan pengesah dari kemenkumham. Jadi, nomor sama nama pengesahnya bisa diliat di stiker legalisasi kemenkumham;
5. Permohonan siap dikirim. Ikutin aja langkahnya. Sesekali coba direfresh tanda panah 2 muter di ujung kanan atas biar kekirim;
6. Tunggu sampai ada notifikasi kalau permohonanmu diterima atau ditolak. Kalau ditolak, pasti dikasih tahu kenapa ditolaknya. Mending segera beresin kekurangannya kalau ada yang kurang. Kalau diterima, kamu akan diberikan instruksi untuk melakukan pembayaran. Segera bayar di Bank Mandiri terdekat.
Bagaimana kelanjutannya?
Ternyata, setelah kamu upload bukti pembayaran, kamu akan diberitahu bahwa proses untuk legalisasi adalah satu hari kerja. Lalu, setelah proses 1 hari kerja, kamu bisa ngedatengin kementerian luar negeri sambil bawa berkas yang udah dilegalisasi di kemenkumham. Dan, biayanya sekitar 25.000 rupiah per lembarnya.
Soal pengurusan SKCK luar negeri, akan kubahas di postingan lain. Begitu pula suka duka ngurus berkas yang bener-bener makan hati, muter-muter nggak jelas, makan waktu, makan uang juga, tapi banyak pelajarannya. Dan lain-lain soal Jakarta seperti transportasi, perilaku masyarakatnya, dan seterusnya.
Oh iya, soal Legalisasi di Kemenristekdikti, siap-siap yaaa. Lumayan ngejutin. Jadi kayak gini:
1. Siapkan Ijazah dan transkrip;
2. Buat surat permohonan yang ditujukan ke Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Isinya yang penting ada maksud dan tujuannya, pengen apa gitu tujuannya;
3. Siapin Surat keterangan dari kampus yang nerangin kalau kamu adalah lulusan dari kampusmu;
4. Siapin Fotocopy ijazah dan transkrip nilai bahasa indonesia yang udah dilegalisir sama universitas;
5. Siapin Print-print an rekaman akademik dari data PDPT. Liat halaman web http://forlap.dikti.go.id. Cek aja coba. Sepemahamanku, rekaman akademik di data mahasiswa. Cari aja di pencarian data;
6. Berkas-berkas tadi, jadiin satu dengan rapi dan bawa ke Kemenristekdikti di Senayan. Jam tutupnya adalah pukul 14.00. Buka cuma hari senin - kamis;
Kalau nemu hal yang keliru, mohon maaf banget. Ini sebagai bentuk inisiatifku agar orang-orang yang mau legalisir ijazah di kemenristekdikti jadi tahu dan ada gambaran. Secara, di web kemenristekdikti aku nggak nemu sih. Nggak tahu besok, mungkin aja bisa ada infonya. Atau aku yang masih kurang cermat. Tapi, sejauh ini belum nemu. Kalau aku nemu, dari kemarin aku udah ada persiapan buat ngajuin legalisasi ijazah sama transkrip di kemenristekdikti. Malah pas dateng, aku dateng ke kemenristekdikti yang bukan di Senayan. Salah tempat deh.
Oh iya, jangan lupa siapkan waktu, dan kebutuhan selama di jakarta karena mau nggak mau bakal tinggal di jakarta selama beberapa hari, atau bisa seminggu dua minggu, tergantung kelancaran saat mengurus berkas.
Coba rencanain dulu. Mau berapa hari, dan kebutuhannya apa dulu. Kalau cuma legalisir berkas di kemenkumham dan kemenlu, bisa jadi 3 sampai 4 hari. Oke kita bikin gambarannya. Misal hari minggu malem udah di jakarta, istirahat, senin pagi langsung mengurus legalisir berkas seperti panduan di atas. Katakanlah siang sudah selesai karena sudah mohon legalisir online pagi terus agak siangan sudah bisa diambil di Gedung CIK's setelah proses yang udah dijelasin sebelumnya. Abis itu langsung di foto, diupload ke aplikasi legalisasi kemenlu. Katakanlah sejam kemudian sudah dapat balasan kalau diterima, maka langsung bayar di mandiri dan upload bukti pembayaran. Kata teman di kemenlu, prosesnya 3 hari kerja. Jadi, kalau nanti dapat instruksi untuk datang melalui aplikasi buat dateng 3 hari kemudian, ikut aja. Begitu deh. Belum kalau mau legalisir ijazah dan transkrip dari perguruan tinggi swasta kan? Bisa lebih dari seminggu. Tambah aja 2 hari di awal proses untuk legalisir di kemenristekdikti. Dan ingat, ke kemenristekdikti kan bisanya cuma senin sampai kamis. Silahkan dihitung deh.
Untuk menginap, biar murah, bisa pesan di airy rooms atau di reddoorz, atau di mana aja dah yang penting terjangkau. Kalau langsung ngedatengin hotel kayaknya mahal. Untungnya aku ada sepupu yang ngekos di Jakarta jadi bisa nginep ditempat dia sebentar. Soal makan, bisa bebas makan di mana aja asal diperhatikan kebersihannya. Yang penting, ada pegangan uang buat makan. Di Jakarta makin banyak kebutuhan yang tercukupi dengan cashless, misalnya transportasi. Naik busway, pake emoney. Kereta api listrik, emoney juga. Ojek online, pake ovo atau gopay. Banyak dah. Oh iya, kalau mau, atur waktu aja buat naik transportasi umum, biar irit. Kalau pake ojek online itungannya lumayan mahal juga sih meskipun praktis dan cepet sampai. Yaa bayangin aja keliling jakarta, mondar mandir ke lembaga ini lembaga itu pake gojek dan tiap naik pasti harganya 15rbu ke atas, kecuali kalau deket. Apalagi kalau pas lagi banyak permintaan, tarifnya jadi naik. Kusaranin biar irit, naik angkot, bus transjakarta atau kereta. Tapi itupun harus siap buat nanya-nanya petugas kalau bingung. Yang penting, kamu tau tujuan kamu mau ke mana, apra petugas busway, kereta api, akan senang hati ngejelasin buat kamu. Jangan lupa, pakai kartu emoney. Bisa dibeli di indomaret dll.
Semoga membantu :)
Udah siap buat ngurus berkas-berkas?
sobat sukseskuh
BalasHapusMakasi infonya mamfaat sekali
BalasHapus