Wakil Walikota Bandung, Melanie Subono dan Pidi Baiq Warnai Pembukan Anti-Corruption Youth Camp 2017 Bandung
Anti-Corruption Youth Camp (ACYC) 2017 yang pada kali diadakan di Kota Bandung telah dibuka kemarin (4/12) oleh wakil walikota Bandung dan bertempat di Ruang Serbaguna Pemerintah Kota Bandung, Oded Muhammad Danial dengan sambutan yang sangat meriah nan menggugah. Tak lupa
ia menghimbau kepada para hadirin akan bahaya ancaman korupsi bagi bangsa. "Korupsi merupakan ancaman terdepan bangsa ini. Maka kita semua, seluruh komponen bangsa, harus berperan dan melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir", terang Oded dalam sambutannya.
Wakil Walikota Bandung Oded Muhammad Danial |
Harapan besar dari Oded kepada para peserta khususnya generasi muda agar tetap dengan semangat tinggi melawan korupsi serta berpartisipasi dalam pembangunan. "Harapannya generasi muda ke depan mampu menghindari praktek korupsi dan dapat menjadi penerus pembangunan di Indonesia", tambahnya. Yang menjadi titik penting Oded adalah mental spiritualitas dalam diri para aktivis penekan praktek korupsi walaupun dengan metode canggih. Baginya, tanpa mental spiritualitas maka segala usaha pasti terkendala apapun caranya.
Dadang dari Transparency International Indonesia sebagai Keynote Speaker |
Berlanjut dengan keynote speaker yang diisi oleh Dadang Trisasongko dari Transparency International Indonesia dan Penasehat KPK Mohammad Tsani Annafari. Selaras dengan momen agenda Anti-Corruption Youth Camp, Dadang menyampaikan gambaran Indonesia di tengah pusaran korupsi global hingga peringkat korupsinya, pun Tsani menyambung dengan himbauan akan pentignya tugas generasi muda dalam memberantas korupsi minimal di lingkungannya.
Acara pembukaan ACYC semakin dimeriahkan oleh talkshow beberapa public figure yang aktif dalam kegiatan serta kepedulian sosial seperti Aktivis Digital Iman Sjafei, Aktivis Sosial Anita Wahid, Sujanarko dari Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, Penyanyi Melanie Subono dan Seniman multitalenta Pidi Baiq. Kolaborasi para tokoh tersebut mampu membuat antusiasme peserta semakin tinggi.
Iman dan Anita menyampaikan urgensi serta bagaimana sebenarnya dan seharusnya aktivisme digital. Dilanjutkan dengan Sujanarko terkait keterlibatan pemuda dalam penanggulangan korupsi dengan harapan agar generasi muda berperan merubah masyarakat visual menjadi masyarakat yang mampu mem-filter informasi. "Rubahlah masyarakat visual kita menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk verifikasi informasi", jelasnya.
Melanie Subono dan Ayah Pidi Baiq sedang berbicara terkait penanganan korupsi |
Tak kalah penting dan seru yaitu kolaborasi antara Melanie dan Pidi. Melanie mempertanyakan kesiapan para generasi muda untuk sadar akan korupsi serta kritik terhadap pemuda yang mengaku gelisah akan korupsi namun tak memahami arti kegelisahannya. "Kalau loe diem, berarti loe sama aja kayak pelaku, karena loe sama aja dengan setuju", tambah Melanie dengan gaya bahasa yang khas. Demikian Pidi yang menyampaikan edukasi terhadap peserta melalui pandangan-pandangannya terkait korupsi. Pria dengan panggilan akrab "ayah" ini mengakhiri sesinya dengan melantunkan tembang-tembang ciptaannya sekaligus sedikit bercerita sejarah The Panas Dalam. Uniknya, Melanie dan Ayah Pidi mempersilahkan peserta yang ingin bertanya untuk menyampaikan pertanyaan di depan panggung, duduk bersanding bersama, sehingga ruang kedekatan antar peserta dengan pemateri sangat terbuka.
Komentar
Posting Komentar
Komentarin ya! Saya seneng banget kalau dikomentarin. Terima Kasih :)